Dalam dunia videografi, ada elemen visual yang mampu mengangkat kualitas produksi dari sekadar rekaman biasa menjadi karya sinematik yang memukau: bokeh. Istilah "bokeh" mungkin sudah tidak asing bagi para fotografer, namun dalam konteks video, kemampuannya untuk menciptakan kedalaman, memisahkan subjek, dan menambahkan sentuhan artistik menjadikannya teknik yang sangat dicari. Artikel ini akan membahas secara mendalam segala hal tentang bokeh background video, dari dasar teknis hingga tips praktis untuk mencapainya.
Apa Itu Bokeh dan Mengapa Penting dalam Video?
Secara sederhana, bokeh adalah kualitas estetika dari bagian gambar atau video yang buram (out-of-focus). Ini bukan sekadar blur biasa, melainkan blur yang menyenangkan dipandang, seringkali ditandai dengan lingkaran cahaya yang lembut dan creamy pada area yang tidak fokus.
Dalam videografi, bokeh memegang peranan krusial karena beberapa alasan:
- Isolasi Subjek: Bokeh memungkinkan subjek utama Anda menonjol dengan jelas dari latar belakang, menarik perhatian pemirsa langsung ke apa yang ingin Anda sorot. Ini sangat efektif untuk wawancara, ulasan produk, atau potret video.
- Estetika Sinematik: Latar belakang bokeh yang halus dan indah secara instan memberikan tampilan profesional dan sinematik pada video Anda, meniru gaya yang sering terlihat dalam film-film Hollywood.
- Mengurangi Gangguan: Latar belakang yang buram dapat menyamarkan elemen-elemen yang tidak diinginkan atau berantakan di belakang subjek, sehingga video terlihat lebih rapi dan fokus.
- Menciptakan Mood dan Atmosfer: Bokeh dapat menambahkan sentuhan magis, romantis, atau misterius pada video, terutama ketika cahaya-cahaya kecil di latar belakang berubah menjadi bola-bola cahaya yang lembut.
- Menambah Kedalaman Visual: Dengan menciptakan kontras antara area yang tajam (subjek) dan area yang buram (latar belakang), video Anda memiliki dimensi yang lebih dalam, bukan hanya gambar datar.
Dasar-dasar Teknis di Balik Bokeh
Menciptakan bokeh bukanlah sulap, melainkan hasil dari kombinasi beberapa faktor teknis dalam kamera dan lensa Anda. Memahami ini adalah kunci untuk menguasai bokeh:
-
Apertur (Bukaan Lensa): Ini adalah Faktor Terpenting.
- Apertur mengacu pada ukuran bukaan di dalam lensa yang mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera.
- Diukur dalam f-stop (misalnya f/1.4, f/2.8, f/5.6, f/11).
- Semakin kecil angka f-stop (misalnya f/1.4 atau f/2.8), semakin besar bukaan apertur, dan semakin dangkal depth of field (DoF) atau bidang fokusnya. DoF yang dangkal berarti hanya sebagian kecil dari adegan yang fokus, sementara sisanya buram, menghasilkan bokeh yang lebih banyak dan lebih kuat.
- Semakin besar angka f-stop (misalnya f/8 atau f/11), semakin kecil bukaan apertur, dan semakin dalam DoF-nya, menghasilkan lebih sedikit bokeh.
-
Panjang Fokus Lensa (Focal Length):
- Lensa dengan panjang fokus yang lebih panjang (misalnya 85mm, 100mm, 200mm) cenderung menghasilkan bokeh yang lebih terlihat dibandingkan lensa lebar (misalnya 24mm, 35mm) pada apertur yang sama.
- Ini karena lensa telefoto "mengkompresi" perspektif dan membuat latar belakang terlihat lebih dekat dan lebih buram secara optik.
-
Jarak Subjek ke Kamera:
- Semakin dekat subjek ke kamera, semakin dangkal DoF-nya, dan semakin banyak bokeh yang Anda dapatkan.
-
Jarak Subjek ke Latar Belakang:
- Semakin jauh latar belakang dari subjek, semakin buram latar belakang tersebut. Ini adalah kunci untuk memisahkan subjek dengan jelas.
-
Ukuran Sensor Kamera:
- Kamera dengan sensor yang lebih besar (misalnya full-frame, APS-C) secara inheren akan menghasilkan DoF yang lebih dangkal dan bokeh yang lebih banyak dibandingkan kamera dengan sensor yang lebih kecil (misalnya Micro Four Thirds, kamera smartphone) pada apertur dan panjang fokus yang sama.
-
Kualitas Lensa (Desain Optik dan Bilah Apertur):
- Tidak semua bokeh diciptakan sama. Lensa berkualitas tinggi dengan bilah apertur yang banyak dan membulat (misalnya 9-11 bilah) cenderung menghasilkan bokeh yang lebih lembut, lebih creamy, dan berbentuk lingkaran sempurna.
- Lensa dengan bilah apertur yang lebih sedikit atau berbentuk segi (misalnya 5-7 bilah) dapat menghasilkan bokeh yang lebih berbentuk heksagonal atau "sibuk."
Peralatan untuk Menciptakan Video Bokeh Maksimal
Untuk mendapatkan bokeh yang optimal, Anda memerlukan kombinasi peralatan yang tepat:
-
Kamera:
- DSLR atau Mirrorless: Ini adalah pilihan terbaik. Kamera dengan sensor APS-C atau Full-Frame akan memberikan hasil bokeh yang luar biasa. Kamera full-frame adalah yang terbaik untuk bokeh karena ukuran sensornya yang besar.
- Kamera Cinema: Untuk produksi profesional, kamera seperti Blackmagic, RED, atau ARRI Alexa menawarkan kemampuan kontrol DoF yang sangat presisi.
- Smartphone (dengan keterbatasan): Beberapa smartphone modern memiliki mode "Portrait" atau "Cinematic" yang mensimulasikan bokeh menggunakan perangkat lunak. Hasilnya bisa cukup baik, tetapi tidak seorganik atau sealami bokeh optik sungguhan.
-
Lensa: Ini adalah komponen paling penting setelah kamera.
- Lensa Prime (Fixed Focal Length): Ini adalah pilihan utama untuk bokeh. Lensa prime seringkali memiliki apertur yang sangat lebar (misalnya f/1.2, f/1.4, f/1.8, f/2.0).
- Contoh Populer: 50mm f/1.8 (sering disebut "nifty fifty" atau "kit bokeh"), 85mm f/1.4 atau f/1.8, 35mm f/1.4, 135mm f/2.0.
- Lensa Zoom Cepat: Beberapa lensa zoom kelas atas juga menawarkan apertur konstan yang cukup lebar (misalnya f/2.8 di seluruh rentang zoom). Contohnya 24-70mm f/2.8 atau 70-200mm f/2.8. Meskipun tidak selebar lensa prime, mereka tetap dapat menghasilkan bokeh yang indah.
- Lensa Prime (Fixed Focal Length): Ini adalah pilihan utama untuk bokeh. Lensa prime seringkali memiliki apertur yang sangat lebar (misalnya f/1.2, f/1.4, f/1.8, f/2.0).
-
Aksesori Tambahan:
- Tripod/Monopod/Gimbal: Dengan DoF yang dangkal, fokus sangat krusial. Alat stabilisasi membantu menjaga kamera tetap stabil dan subjek tetap dalam fokus.
- Filter ND (Neutral Density): Saat merekam di luar ruangan dengan apertur lebar, Anda mungkin mendapatkan terlalu banyak cahaya, membuat gambar terlalu terang. Filter ND berfungsi seperti kacamata hitam untuk lensa Anda, memungkinkan Anda menggunakan apertur lebar tanpa overexposure.
Teknik Pengambilan Gambar untuk Video Bokeh yang Memukau
Setelah Anda memiliki peralatan yang tepat, terapkan teknik-teknik berikut saat merekam:
-
Pilih Lokasi dengan Cermat:
- Cari latar belakang yang menarik secara visual tetapi tidak terlalu ramai atau mengganggu saat buram.
- Latar belakang dengan sumber cahaya kecil (lampu kota di malam hari, lampu peri, dedaunan dengan cahaya matahari yang menembus) akan menciptakan bola-bola bokeh yang indah.
- Hindari latar belakang berupa tembok polos yang tidak akan memberikan efek bokeh yang menarik.
-
Posisikan Subjek dengan Tepat:
- Jauhkan subjek dari latar belakang. Semakin jauh jaraknya, semakin buram latar belakangnya.
- Eksperimen dengan jarak subjek ke kamera. Mendekatkan kamera ke subjek juga akan meningkatkan efek bokeh.
-
Gunakan Apertur Lebar:
- Setel kamera Anda ke mode prioritas apertur (Av atau A) atau mode Manual (M) dan pilih f-stop terendah yang tersedia pada lensa Anda (misalnya f/1.4, f/1.8, f/2.8).
- Sesuaikan ISO dan shutter speed untuk mendapatkan eksposur yang tepat. Ingat, untuk video, shutter speed idealnya dua kali lipat frame rate (misalnya 1/50 untuk 25fps, 1/60 untuk 30fps).
-
Pencahayaan yang Efektif:
- Backlight (Cahaya Belakang): Sumber cahaya di belakang subjek yang sedikit menonjol dapat menciptakan highlight yang indah dan berubah menjadi bola-bola bokeh yang memukau.
- Practical Lights: Lampu-lampu kecil di latar belakang (misalnya lampu natal, lilin, lampu kota) adalah "teman baik" bokeh.
- Pastikan subjek Anda sendiri mendapatkan pencahayaan yang cukup dan baik agar tidak gelap saat latar belakang cerah.
-
Fokus yang Akurat (Sangat Penting!):
- Dengan DoF yang dangkal, fokus yang meleset sedikit saja akan membuat subjek Anda terlihat buram, merusak efek bokeh yang diinginkan.
- Gunakan Autofocus yang Baik: Kamera modern memiliki AF yang sangat canggih (Eye AF, Face Tracking) yang bisa sangat membantu.
- Fokus Manual dengan Hati-hati: Untuk kontrol maksimal, fokus manual adalah pilihan. Gunakan fitur focus peaking atau magnification di kamera Anda untuk memastikan fokus tajam pada mata subjek (untuk potret) atau titik penting lainnya.
- Focus Pulling: Dalam videografi, terutama untuk narasi, Anda mungkin perlu menggeser fokus dari satu subjek ke subjek lain (focus pull). Ini membutuhkan latihan dan presisi. Gunakan follow focus untuk transisi yang mulus.
-
Pertimbangkan Gerakan Kamera:
- Saat menggunakan bokeh yang ekstrem, gerakan kamera yang terlalu cepat atau tidak stabil dapat membuat fokus menjadi sulit dipertahankan dan membuat pemirsa pusing.
- Gerakan kamera yang lambat dan terkontrol (misalnya slider shot, tracking shot yang halus) dapat sangat efektif dalam menonjolkan bokeh tanpa mengganggu fokus.
Jenis-jenis Bokeh dan Karakteristiknya
Tidak semua bokeh itu sama. Kualitas bokeh sangat dipengaruhi oleh desain optik lensa:
- Creamy/Smooth Bokeh: Ini adalah jenis yang paling dicari, di mana area buram terlihat sangat halus, lembut, dan tidak mengganggu. Sering dihasilkan oleh lensa prime berkualitas tinggi dengan banyak bilah apertur membulat.
- Harsh/Busy Bokeh: Kebalikan dari creamy, bokeh ini terlihat kasar, bertekstur, atau "sibuk," dengan lingkaran cahaya yang memiliki tepi tajam atau berbentuk aneh. Ini sering terjadi pada lensa dengan desain optik kurang optimal atau bilah apertur yang sedikit dan bersudut.
- Round Bokeh: Lensa dengan bilah apertur yang sangat membulat akan menghasilkan bola-bola cahaya bokeh yang berbentuk lingkaran sempurna.
- Hexagonal/Octagonal Bokeh: Lensa dengan bilah apertur yang lebih sedikit dan bersudut (misalnya 6 atau 8 bilah) akan menghasilkan bola-bola cahaya bokeh yang mengikuti bentuk segi bilah tersebut.
- Cat-eye Bokeh: Ini terjadi di pinggir bingkai, di mana bola-bola bokeh terlihat seperti "mata kucing" atau terkompresi menjadi bentuk oval karena vignetting lensa.
- Swirly Bokeh: Beberapa lensa vintage atau lensa khusus (seperti Helios 44-2) dapat menghasilkan efek bokeh yang "berputar" di sekitar subjek, menciptakan tampilan yang unik dan artistik.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Fokus Meleset: Ini adalah musuh utama bokeh. Selalu periksa fokus Anda, terutama dengan DoF yang dangkal.
- Latar Belakang Terlalu Dekat: Jika latar belakang terlalu dekat dengan subjek, bahkan dengan apertur terlebar sekalipun, Anda tidak akan mendapatkan efek bokeh yang signifikan.
- Latar Belakang yang Berantakan: Bokeh hanya akan memperhalus latar belakang, tidak menghilangkannya. Jika latar belakang terlalu ramai atau memiliki elemen yang tidak estetis, bokeh mungkin tidak bisa menyelamatkannya sepenuhnya.
- Pencahayaan Buruk: Tanpa cahaya yang cukup, terutama untuk highlight di latar belakang, bokeh tidak akan terlihat maksimal. Pastikan ada sumber cahaya yang bisa "berubah" menjadi bokeh.
- Terlalu Banyak Bokeh: Terkadang, terlalu banyak bokeh bisa membuat pemirsa kehilangan konteks lingkungan. Seimbangkan antara isolasi subjek dan informasi latar belakang yang relevan.
Pengeditan Pasca-Produksi untuk Menyempurnakan Bokeh
Meskipun bokeh utamanya dihasilkan di kamera, Anda bisa menyempurnakannya di pasca-produksi:
- Color Grading: Penyesuaian warna dan kontras dapat membuat bokeh terlihat lebih menonjol dan estetis.
- Sharpening Subjek: Sedikit penajaman pada subjek utama dapat lebih memisahkannya dari latar belakang yang buram.
- Simulasi Bokeh (dengan Hati-hati): Ada plugin atau efek dalam perangkat lunak editing (misalnya Adobe Premiere Pro, DaVinci Resolve) yang dapat mensimulasikan bokeh. Namun, hasilnya seringkali tidak sealami bokeh optik dan bisa terlihat palsu jika tidak digunakan dengan sangat hati-hati. Ini lebih cocok untuk menambah sedikit blur pada latar belakang yang sudah agak buram, bukan untuk menciptakan bokeh dari awal.
Aplikasi Bokeh dalam Berbagai Genre Video
- Wawancara dan Vlog: Bokeh membantu fokus pada pembicara, membuat video terlihat lebih profesional dan menarik.
- Review Produk: Memisahkan produk dari latar belakang agar penonton dapat fokus pada detail produk.
- Film Pendek/Sinematik: Memberikan kedalaman visual, menciptakan mood, dan meniru estetika film layar lebar.
- Musik Video: Digunakan untuk menciptakan efek visual yang artistik dan dramatis, terutama dengan lampu-lampu di latar belakang.
- Video Pernikahan: Menambahkan sentuhan romantis dan elegan pada potret pasangan atau detail-detail penting.
Kesimpulan
Bokeh background video adalah alat visual yang sangat ampuh untuk setiap videografer yang ingin meningkatkan kualitas produksi mereka. Dengan memahami prinsip-prinsip teknis di baliknya, memilih peralatan yang tepat, dan menerapkan teknik pengambilan gambar yang cermat, Anda dapat menciptakan video dengan latar belakang buram yang indah dan sinematik. Latih mata Anda untuk melihat potensi bokeh di setiap lokasi, dan jangan takut untuk bereksperimen. Pada akhirnya, seni bokeh adalah tentang menciptakan kedalaman, fokus, dan emosi dalam setiap bingkai yang Anda rekam.





